RSS

Arjuno Welirang H1

Prolog
Semua berawal dari perkataan yang terucap beberapa bulan yang lalu. Waktu itu aku baru pulang dari Argopuro, kami masih sakit euforia gunung, dan pikiran itu keluar begitu saja. Libur lebaran enaknya kemana ya? Ide pertama kami pergi ke SS di Jateng. Waktu itu kita bertiga (Aku, Achsan, Fajri) dah yakin mau kesana. Kitapun sepakat.
Tapi, seiring puasa datang, pikiran itupun semakin tereduksi dan akhirnya lenyap. Sampai ada seorang yang bilang kalo hidupnya sangat membosankan, terjebak dalam rutinintas, teratur dan datar Mendengar kisahnya yang memilukan, wkwkwk, akupun tersentuh dan berkeinginan menyenangkannya. Arjuno Welirangpun terpilih untuk lepas dari rutinitas, keluar dari kotak.

Hari pertama
Langsung aja, kita sepakat untuk kumpul di stasiun Tulungagung jam 4.30 am. Jam 3.00 aku sudah bangun, hari itu aku mau nganter Achsan's family balik ke Sidorajo lewat terminal. Habis itu sambil nunggu jam 4.30 aku bongkar ransel lagi n untuk terakhir kali aku cheklist. Tapi waktu ternyata masih tersisa banyak, iseng-iseng aku telpon ke stasiun tanya jam berapa Matarmaja datang. Ternyata keratanya telat sampai sini jam 5.30, aku langsung nyebar sms dan mengubah jam meeting jadi 5.00. Cuman sayang Feri dah terlanjur nyampek stasiun, akhirnya aku ke Stasiun jam 4.30
Di stasiun waktu itu cuman ada aku dan Feri, yang lain belum datang. Ndun2 menyusul beberapa saat kemudian dan kita sarapan nasi bantingan di sebelah stasiun. Tinggal satu lagi anggota tim AW yang belum datang, yang paling cantik diantara kami semua, Danies. Si wonder women datang sekitar jam 5.10 diantar cewek juga, mungkin mbaknya. Semua kumpul dan sekarang giliran kita semua menunggu kereta.
Stasiun hari itu lain dari biasanya, banyak pemudik yang akan balik ke Surabaya, maklum hari ini adalah minggu dan besok senin libur kantor dah habis. Semua pingin balik hari ini dan beginilah jadinya, stasiun dah mirip pasar pagi aja. Kelainan yang kedua adalah kami, Fantastic Four. Kami seperti center of universe ketika masuk stasiun, semua memandang kami. Berpakaian seadanya, dan bawa ransel yang gede banget. Mungkin kami dikira alien dari planet mars yang lagi tersesat mencari jalan pulang.
Matarmaja berangkat dari stasiun jam 5.38 am dan semua tim AW dah masuk ke kereta. Kali ini tidak ada insiden ketinggalan kereta seperti waktu ke Lawu atau Argopuro dulu. Kereta tidak terlalu penuh, semua masih dapat tempat duduk. Danies, Feri, aku duduk berhadapan sementara Ndun2 di kursi belakang kami. Semua duduk sambil memangku "bayi" masing-masing.
Kereta melaju kencang, satu persatu stasiun kami lewati, ngunut, blitar, wlingi, kesamben, dan seterusnya. Semua makin mendekatkan kami dengan Malang, kota transit kami. Stasiun Malang pertama kami adalah sumberpucung disusul Kepanjen, kemudian kota lama dan terakhir stasiun kota baru Malang. Semua penumpangpun turun dan kami bertemu dengan saudara2 sepenggiat alam. Ternyata bukan cuman kami saja yang berencana memanfaatkan libutan untuk naik gunung. Hari itu setidaknya ada 3 rombongan dari Jakarta, ada yang mau ke Argopuro, Raung, dan Arjuno. Ternyata kami tidak sendiri. 8.45 am kami tiba di malang.
Tujuan selanjutnya adalah terminal Arjosari. Kami kesana naik angkot di perempatan klojen. Sebelumnya aku beli spidol dan fotokopi KTP buat urus perijinan di BKSDA. Dari Arjosari perjalanan dilanjutkan ke arah Pandaan. Dan tanpa sadar semua tertidur didalam bus, mungkin semua masih ngantuk. Waktu terbangun kami sudah akan sampai Pandaan, gunung Arjuno terlihat di sebelah kiri. Arjuno menyapa kami dengan dingin, sepertinya dia ga’ suka dengan kami yang lusuh, kumal, dan kucel. Dia takut kami akan mengotori pakaiannya.
Kami berangkat ke Tretes sekitar jam 10.30 am. Sebelumnya Feri pipis dulu di terminal Pandaan. Dari sini kami tidak naik bus lagi tapi ganti dengan colt. Penumpangnya cuman kami berempat dan 6 anak muda yang lagi liburan ke air terjun kake bodo. Feri duduk di depan dekat sopir, sisanya di belakang. Semua sudah ga’ sabar pingin segera kesana. Ada yang lucu waktu kami didalam colt, waktu itu semua lagi liat ke depan, melihat Arjuno. Mungkin emang udah seharusnya begitu, aku menoleh ke belakang sebentar (sekitar 3 detik) dan akupun melihat adegan “panas”
Sampai di BKSDA Tretes sudah masuk dzuhur. Pertama-tama kami lapor buat mengurus SIMAKSI (Surat Ijin Masuk Daerah Konservasi). Rencananya kami berangkat hari ini pulangnya hari selasa. Waktu urus surat ini kami berkenalan dengan sesama pendaki dari lokal tretes, surabaya, dan masih banyak lagi. Sempat juga kami berfoto dengan mereka. Habis itu aku belanja baterai senter, kaos kaki n tangan di toko dekat BKSDA, makan siang dengan menu yang dibawain ibue Ndun2, ayam goreng dan nasi putih. Kira-kira 12.30 kita udah berangkat.
Sebelum aku cerita mengenai perjalanan kami, ada baiknya aku jelasin tempat2 yang dijadikan camp/tempat istirahat. Dari BKSDA naik dikit ada camping ground, trus kop2an, kemudian pondokan. Selanjutnya tinggal milih mau kemana, welirang ato ambil arjuno
Track pertama kami adalah BKSDA-Kop2an. Pertama kali kami harus melewati camping ground bawah, jalan disini sudah disemen. Jalannya masih lumayan datar, belum terlalu menanjak. Jalan semen ini habisnya di pos portal, mulai dari sini semennya berganti jalan berbatu. Feri mulai abis nafasnya jam 2.00 pm, kita pun istirahat. Oh iya lupa, kita ga jalan sendirian, ada tim Tretes dan juga tim SMA7 Sby, kita saling salip menyalip. Jalan setengah jam kita nyampek di warung Pak Sodik (hehehehe), kita smua (tim AW, Tretes, SMA7) istirahat dan kenalan. Ada Eko, Ainun, Nur, Ayu, Roni dan yang lain ga inget namane. Setelah perkenalan itu kami jalan bareng ke kop2’an.
Kami semua tiba disana jam 4.19 pm. Tim Tretes dan SMA7 ngecamp sini, tapi kami lanjut ke pondokan (sesuai planning). Sebelum lanjut, kami istirahat dulu disini. Sambil istirahat kita ngobrol kesana kemari, sedangkan Feri n Ndun2 asyik dengan tempe goreng di warung kop2’an. Ternyata kop2an rame banget. Waktu kami tiba sudah banyak pendaki lain yang mendirikan tenda. Ada lebih dari 7 tenda disini. Selain itu disini juga ada kamar mandinya, jadi kita bisa mandi, pipis, BAB dengan nyaman. Dan yang penting sumber air disini melimpah. Kop2an emang enak buat dijadinn camp
Setelah mengisi air ( Feri 2, Ndun 2, Danies 2, Aku 3 botol Aqua) kita berangkat. Waktu itu matahari udah mulai tenggelam. Kop2an naik udah mulai terasa, bentar-bentar Feri ruku’. Jalannya sudah dibuat model zigzag supaya naiknya lebih mudah tapi jadi agak jauh. Kalo mau yang cepet ambil jalur pintas tapi naiknya lebih kerasa. Berjalan ½ jam kami bertemu pendaki yang baru turun dari pondokan dan mengabarkan kalau pondokan ga’ ada air dan menyarankan untuk kembali ke kop2an untuk ambil stok air. Kitapun jadi bingung, terus naik atau ambil air lagi. Setelah diskusi singkat akhirnya kami memutuskan untuk turun ke kop2an ambil air dan ngecamp. ½ jam kemudian kami tiba di kop2’an lagi!!!
Disana kami disambut tim SMA 7 dan Tretes. Mereka udah selesai makan malam dan ngebangun tenda. Kamipun segera masak makan malam. Buat yang ga’ bisa masak silahkan kabur!!! Hehehehe. Makan malam kami adalah bubur ayam tambah telor ditambah kerlap-kerlip lampu kota dibawah sana, keren!!!!. Selesai itu kami ngrumpi bareng-bareng, mulai dari pengalaman ke gunung, cerita mistis di Arjuno, lelucon garing dll. Abis itu si Ndun2 n gadis kawat gigi kabur ke entah kemana, pamitanya sih lihat tenda yang mau kita jadiin tempat tidur. Tapi mereka lama banget hingga akhirnya Feri pun mencari mereka. Dan Feri ikut-ikutan menghilang, kita berdua jadi bingung, jadi mbangun tenda ato kita nunut di tenda mereka. Akhirnya kami main poker aj dengan anak SMA7 di gubuk dan belajar poker surabaya. Pokernya sih ga terlalu beda dengan poker Tulungagung cuman mereka ada tingkatan kartunya, wajik, keriting, hati merah kemudian yang tertinggi hati hitam. Selain itu ada fullhouse sama straight (seperti poker di komputer). Lama juga kami main pokernya (udah ada 2 jam lebih) tapi Feri n Ndun2 belum balik2 juga. Mata ini udah mulai ngantuk, dan kamipun tidur di dalam gubuk aja ama anak SMA7. Tak lama kemudian mereka bertiga (Ndun2, gadis kawat gigi, Feri) kembali. Meraka tidur di luar gubuk bertiga.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

my own mengatakan...

heheheheheheheheheheh

kapan kita bwt perjalanan seru lageeee,,,,,,,,,,,,,,,,

jadilah manusia yang bermanfaat bagi orang laen,,,,,,,,,cipz,,,,

thanx,,,,,,,,,,,,,,

Anonim mengatakan...

waaaaaa melek melek melek =_=

Posting Komentar