RSS

Survival

Survival berasal dari kata survive yang berarti bertahan hidup. Survival adalah mempertahankan hidup di alam bebas dari hambatan alam sebelum mendapat pertolongan (Yudiawan, 2002). Rimpala (1997) menyatakan survival adalah suatu kondisi dimana seseorang/kelompok orang dari kehidupan normal (masih sebagaimana direncanakan)baik tiba-tiba atau disadari masuk ke dalam situasi tidak normal (di luar garis rencananya).

Orang yang melakukan survival disebut survivor. Survival yang biasa dilakukan yaitu di hutan/alam bebas sehingga disebut jungle survival. Survival terjadi karena adanya kondisi darurat yang disebabkan alam, kecelakaan, gangguan satwa atau kondisi lainnya.

Rimpala (1997), Rimpala (1998) dan Rimpala (2002) menyatakan bahwa setiap huruf dari kata survival merupakan singkatan dari langkah-langkah yang harus kita ingat dan lakukan yaitu:

S : Size up the situation
U : Undue haste makes waste
R : Remember where you are
V : Vanguish fear and panic
I : Improve
V : Value living
A : Act like native
L : Learn basic skill

Secara umum aspek-aspek dalam kondisi survival dibagi tiga yang saling mempengaruhi dan berkaitan yaitu aspek psikologis (panik, takut, cemas, sepi, bingung, tertekan, bosan), aspek fisiologis (sakit, lapar, haus, luka, lelah) dan aspek lingkungan (panas, dingin, kering, hujan).


1. Komponen pokok survival terdiri atas:
a. Sikap mental berupa hati yang kuat bertahan hidup, mengutamakan akal sehat, berpikir jernih dan optimis
b. Kondisi fisik yang fit dan kuat
c. Tingkat pengetahuan dan ketrampilan
d. Pengalaman dan latihan
e. Perlengkapan berupa survival kit

2. Langkah-langkah survival
a. Jika tersesat lakukan tindakan pedoman STOP (Seating, Thinking, Observation, dan Planning)
b. Lakukan pembagian tugas kepada anggota kelompok
c. Tetap berusaha mencari pertolongan
d. Hemat terhadap penggunaan makanan, minuman dan tenaga
e. Hindari dan jauhi masalah-masalah yang mungkin timbul yaitu dari diri sendiri, orang lain dan alam

3. Kebutuhan dasar survival
a. Air
Syarat-syarat fisik air bersih yang layak untuk diminum adalah tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Sumber air antara lain mata air, sungai, air hujan, embun, tumbuhan (rotan pisang, lumut, akar gantung, kantung semar), hasil kondensasi tumbuhan dan air galian tanah

b. Makanan
Saat sumber makanan yang dibawa semakin berkurang, kita dapat memanfaatkan sumber makanan dari alam berupa flora (tumbuhan) dan fauna (hewan). Bagian tumbuhan yang dapat dimakan adalah buah, batang, daun dan akar (umbi). Hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi tumbuhan:
Hindari tumbuhan berwarna mencolok
Hindari tumbuhan bergetah putih, kecuali yang sudah dikenal aman dimakan
Mencoba mencicipi sedikit atau mengoleskan ke kulit.. biasanya tumbuhan yang berbahaya akan menimbulkan efek gatal, merah dan panas pada tubuh
Variasikan makanan yang dimakan untuk menghindari akumulasi zat yang mungkin buruk bagi kesehatan
Jangan memakan tumbuhan yang meragukan untuk dimakan.
Hampir semua unggas dan ikan dapat dijadikan sumber makanan, begitu juga dengan beberapa serangga, reptil, dan mamalia. Kendala utama untuk mendapatkan hewan-hewan liar tersebut adalah cara menangkapnya. Oleh karena itu perlu membuat perangkap (trap) untuk mempermudah menangkap hewan liar tersebut

c. Shelter
Shelter adalah tempat perlindungan sementara yang dapat memberikan kenyamanan dan melindungi dari panas, dingin, hujan dan angin. Shelter dapat menggunakan alam seperti gua, lubang pohon dan celah di batu besar. Selain itu dapat dibuat dari tenda, plastik dan ponco atau menggunakan bahan dari alam seperti daun-daunan atau ranting.

d. Api
Api berguna untuk penerangan, meningkatkan semangat psikologis, memasak makanan dan minuman, menghangatkan tubuh, mengusir hewan buas, membuat tanda/kode, dan merokok. Sumber api berasal dari korek api, lup/teropong, menggosok-gosokkan kayu dengan kayu, membenturkan logam dengan logam atau batu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tips Memilih Tenda

Berikut ini tips memilih tenda yang digunakan dalam kegiatan alam bebas:


01. Tinggi tenda
Tinggi tenda sangat berpengaruh terhadap tiupan angin. Semakin tinggi tenda maka semakin tinggi pula daerah yang terkena tiupan angin. Sebaiknya untuk tenda yang dipakai kegiatan pendakian gunakan tenda yang tidak terlalu tinggi (< 1m). Pemilihan tenda yang tidak terlalu tinggi ini berguna untuk meminimalisir tiupan angin yang sering terjadi di pegunungan. Untuk tenda camping sebaiknya pilih tenda yang lebih tinggi (> 1m), selain menimbulkan kesan luas, tenda yang lebih tinggi memberikan kemudahan dalam bergerak di dalamnya.

02. Bahan tenda
Pilihlah bahan tenda yang terbuat dari nylon. Selain lebih ringan, bahan nylon juga memberikan isolasi terhadap suhu yang baik . Hal ini berguna di pegunungan yang biasanya beriklim dingin. Hindari pemilihan tenda dari bahan katun, selain tidak kedap air, bahan katun juga bukan isolator suhu yang bagus.

03. Lembar flysheet
Pemakaian flysheet adalah sebuah keharusan dalam tenda untuk pendakian gunung. Flysheet berguna untuk melindungi tenda dari guyuran hujan. Selain melindungi dari guyuran hujan, flysheet juga dapat menahan uap air yang bisa melembabkan tenda.

04. Jarak flysheet dan bagian dalam tenda
Usahakan flysheet tidak menempel pada tenda. Apabila flysheet menempel pada tenda maka air akan meresap ke kain tenda dan seolah-olah tenda bocor. Jarak ideal flysheet dari kain tenda adalah satu jengkal (10-20 cm). Selain untuk mencegah merembesnya air ke dalam tenda, jarak antara flysheet dan tenda juga dapat berfungsi sebagai ruang sirkulasi udara, sehingga uap air tidak menempel ke tenda yang dapat menyebabkan tenda menjadi lembab.

05. Guylines atau tali pengencang
Tali pengencang ini berfungsi untuk memberikan kekuatan tambahan pada tenda agar lebih tahan terhadap tiupan angin. Tali kekang ini biasanya terdapat pada flysheet. Pasanglah tali pengencang ini dengan kuat, usahakan tali tidak kendur untuk memberikan kekuatan yang optimal.

06. ruang penyimpanan
Ruang penyimpanan atau teras tidak selalu ada pada tenda. Teras bisa digunakan untuk menyimpan barang-barang atau bisa juga dipakai sebagai dapur pada waktu cuaca kurang bersahabat.

07. bentuk tenda
Pemilihan bentuk tenda tergantung dimana tenda nantinya kan digunakan. Untuk pemakaian di pantai pilihlah tenda dengan banyak ventilasi. Pemilihan banyak ventilasi ini berguna agar tenda tetap terasa sejuk (pantai cenderung panas). Untuk pemakaian di pegunungan, gunakan tenda dengan sedikit ventilasi agar udara dingin tidak masuk ke dalam tenda.

08. bahan alas tenda
Biasanya alas tenda terbuat dari bahan terpal. Bahan terpal dipilih selain kedap air juga karena bahan terpal tidak mudah rusak. Agar alas tenda lebih awet, sebelum mendirikan tenda, bersihkanlah alasnya dari batu-batu kecil, dahan ranting, atau kotoran-kotoran yang dapat menyobek alas tenda. Apabila anda malas membersihkan alasnya, gunakan matras sebelum mendirikan tenda.

09. Berat dan dimensi
Berat dan dimensi disini tergantung jumlah orang yang ikut dalam kegiatan. Semakin banyak orang, maka semakin besar pula dimensi tenda yang diperlukan. Semakin besar dimensi tenda, semakin berat pula tenda. Pilihlah tenda sesuai dengan kebutuhan perjalanan anda. Anda tentu tidak mau terbebani membawa tenda yang berat kan.

Demikian tips-tips dari saya, semoga bermanfaat. Pilihlah tenda dengan bijak.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS