RSS

Arjuno Welirang H3


Kita bangun jam 05.30am. aku akhirnya sadar hasil perbuatanku semalem, ransele danies penuh lukisan grafiti mie, wkwkwkw. Selesai sarapan, bersih-bersih, ambil air kita bersiap berangkat. Sebelumnya kita foto-foto dulu dengan tim SMA7, hari ini kita berpisah dengan mereka. Kami ke Arjuno, mereka pulang ke Surabaya. Selamat jalan kawan, semoga kita ketemu lagi.

Perjalanan ke Arjuno dimulai dengan melewati lembah kijang. Lembah ini terdiri dari hamparan rumput yang luas dengan pagar pohon pinus. Lembah ini cocok banget buat dijadiin camp, cuman sayang airnya dikit. Selanjutnya masih berupa savana-savana kecil sampai kami tiba disavana terakhir.

Selanjutnya jalanan terjal sudah menunggu di depan, kami bersiap-siap. Sempat juga kami bertemu dengan rombongan yang baru turun dari Arjuno. Walaupn jalanya terjal, tapi kaki kami terasa ringan. Tidak terasa menyiksa, malah kami sangat menikmati. Entah kenapa, tapi perjalanan kali ini sangat "nyaman".

Entah berapa lama kami telah berjalan. Kami istirahat di sebuah tempat yang lumayan datar. Saking nikmatnya sampek ada yang pengen "nabung" disini. Pertama kali Ndun yang buang hajati, kemudian Feripun menyusul. Tinggal kami berdua yang tersisa, sendiri dibuai angin semilir, manteb!!! Tak lama kemudian ndun2 selesai dengan ritualnya demikian juga Feri. Kami melanjutkan perjalanan

Perjalanan berikutnya semakin keren. Semakin kami naek semakin kami sulit bernafas. Yup, diketinggian 3000+ oksigen makin tipis, jadi kita harus pinter-pinter ngatur nafas. Sampai di tugu perbatasan Pasuruan Malang aku sudah g kuat!!!! Aku akhirnya "nabung" juga, wkwkwkkw. Selesai, kami melanjutkan perjalanan lagi. Dari sini Punncak bayangan kurang 1/2 jam lagi.

Satu hal yang membuat kami sedikit merinding ketika kami sampai di memoriam. Takut, sedih, haru bercampur jadi satu. Danies yang paling ngeri ngeliat memoriam, sampek nglarang Feri ambil foto. Aku menyempatkan diri untuk “ngobrol” sebentar dengan mereka. Semoga kalian tenang di alam sana, amien. Dan kami sampai juga di puncak memoriam Arjuno.

Huff, setelah berjalan kurang lebih 6 jam kami akhirnya sampai. Puncak Arjuno sangat berangin, angin nya kencang banget!! Hilang sudah semua lelah kami, semua tertebus disini. Dan akhirnya Ndun2 dilantik juga, coz waktu di Welirang aku bilang “Kalo mau tak lantik harus di Arjuno, kalo di welirang aku g mau”. Foto-foto, pelantikan, tanda tangan kaosku kemudian istirahat menikmati view Arjuno. Hari ini Arjuno berkabut, petir sekali-kali terdengar. Tapi jangan khawatir, Arjuno punya hadiah spesial buat kami. Waktu itu kami akan berangkat ke puncak Ogal Agil, tiba-tiba hujan datang. Ku pikir ini cuma hujan biasa tapi setelah kuperhatikan kok ada benda putih sebesar biji jagung berjatuhan. Ternyata hujan kali ini lain dari hujan biasanya, ini hujan es!!! Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku ngerasain hujan es. Ga perlu jauh-jauh ke Eropa buat ngerasain hujan es, disini ada.

Setelah hujan es selesai, sekitar ½ jam, kami melanjutkan perjalanan ke puncak Ogal-Agil. Sebenarnya waktu itu masih hujan tapi udah ga seperti tadi. Puncak ogal-agil cuman berjarak 15 menit dari puncak memoriam. Ogal-agil adalah puncak tertinggi, tempat itu berupa batu-batu besar yang tertata dengan gaya abstrak, acak tapi indah!!

Hujan masih saja menyertai kami, sekarang waktunya pulang. Rencananya sih kita mau lewat Lawang tapi berhubung cuaca yang tidak bersahabat (hujan, licin, jarak pandang cuman 10-15 m) kami memilih balik ke pondokan. Perjalanan pulang ini tak kalah berbahayanya karen faktor-faktor diatas. Kami berjalan pelan-pelan, ransel terasa makin berat karena basah. Jam 4.30pm kita makan siang (lebih tepatnya makan sore). Walaupun cuman roti seiris sudah cukup untuk mengganjal perut. Sebelum melanjutkan perjalanan air dua botol aqua aku buang disini, akhirnya aku cuman bawa 2 botol penuh, yes

Mataharipun makin redup, malam datang menggantikannya. Senterpun kami keluarkan sebagai penerangan. Malam itu sepi banget, yang terdengar hanya suara gemuruh angin yang menambah dingin malam ini. Semua udah pada lemes puoll, Ndun2 menyarankan untuk ngecamp disini aja, tapi aku paksain semuanya buat sampek pondokan. Dengan tenaga seadanya, kami tetap berjalan, jam 6.30 kami sampai di lembah kijang.

Satu jam kemudian kami tiba di pondokan. Lemes, dingin dan kelaparan. Kami tertolong oleh tetangga kami tim Jakarta. Segelas nutrisari anget dan perapian sudah cukup menghangatkan. Terimakasih. Sekarang tinggal masak makan malem dishelter. selanjutnya kita maen poker. Ndun2 pinter banget maen pokernya, jarang banget dia kalah. Seingatku cuman dua kali dia dapet giliran ngocok kartu, waktu sebelum makan ama wktu kopine mateng. Kami maen rame banget, sampai-sampai kami dapet teguran dari shelter penambang sebeleh, maaf ya bapak kalo dah ganggu tidurnya. Akhirnya kami maennya bisik-bisik, SILENT MODE= ON. Tapi tak lama kemudian kita semua dah ngantuk. Jam 10.00pm kita tidur

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Anonim mengatakan...

keren.. cuma satu hari ya,,

Posting Komentar