RSS

Argopuro H2

H2
Timer: 04.00-21.00
Tracking:  8 Jam 45 Menit

Jam 4 pagi kita mulai bangun pagi. Masih ngantuk sih tapi karena dah dikejar jadwal akhirnya bangun juga. Pagi itu lumayan dingin, tapi g berkabut, cuaca cerah. Kompor, gas, nesting, beras, mie, sarden dikeluarkan, kami siap-siap masak. Gas dinyalakan dan….. buum, gas bocor!!!!! Kita terdiam beberapa saat, membisu, air kami siramkan ke tabung gas tapi api g mati-mati. Kitapun panik ……. Akupun pinjem sarung tangane Noko buat nyopot selang gas. Takut sih takut (gimana coba kalo waktu nyopot selang tiba2 gas meledak, tangan gue bisa ilang dunk) tapi dengan keberanian yang tersisa aku pegang gas pake tangan kiri (tanpa sarung) trus tangan kananku nyopot selang dari gas. Hufff akhirnya mati juga…. Kitapun tertawa.

Selesai sarapan udah jam 5.30. Packing, bongkar tenda, pamitan ma anak Lampung dan jam 06.30 kita berangkat. Jalannya sekarang udah terlihat, medane mirip wilis, masih semak-semak diselingi pohon besar. Jalane lumayan lebar bisa buat lewat mobil. Viewnya juga bagus, kanan kiri terlihat punggungan dengan hutan hijau yang khas, dikejauhan juga terlihat air terjun. Kemiringannya juga ga begitu ekstrim, lumayanlah (yang biasa ke wilis pasti bisa kok kesini) skala kesulitan 1-5 dapet 3. kurang lebih 1,5 jam dari camp kita nyampek mata air 1. Noko kami tinggal di atas buat jaga ransel, aku ma'ut n fajri turun ambil air. Sumber airnya berupa sungai kecil, kira-kira 13 menit dari jalan track. Mumpung ada air kita bertiga mandi kecil dulu, lumayan. Jam 9.00 kita berangkat. Tapi sebelumnya kita bertemu dengan saudara jauh kita, monyet hitam. Mereka ngeliatin kita, mungkin kaget tau ada sodaranya bawa ransel jalan2.

Mulai dari sini tiap 100 m ada patok hm (1hm=100m). Jalannya masih lvl 3 sampek hm 17. Levelnya naik ke 4,5 begitu masuk hm 18, tanjakannya dah curam, cukup menguras tenaga. Dan korban pertamapun terjatuh, saudara Noko tewas terkapar dijalan. Keluhan pertama pusing dan lemas, kitapun istirahat bentar. Setelah dianalisa oleh tim dokter merangkap manajer perjalanan ,hehehehe, kemungkinan besar Noko kurang makan pagi (maklum, dia kan udah lama g naek gunung, jadi mungkin masih kaget dapet menu standart). Doping pun dikeluarkan, roti, gula merah dan extrajoss. Setelah cukup kenyang, Noko tersadar dan perjalanan dilanjutkan. Mulai dari sini tim pendaki dah nemuin formasi terbaiknya Noko= Leader, Ma'ut=Co Leader, [HaSo]=Bridge, Fajri= Swepper (lagi-lagi fajri jadi penyapu, mungkin dah bawaan dari lahir ya). Kenapa kami pilih formasi seperti itu? Noko aku taruh depan biar semua bisa ngatur ritme jalan kaya' dia, Maut aku taruh di belakangnya karna dia deket ma Noko, Aku jadi petugas kontrol ditengah, n fajri aku taruh dibelakang sendiri karna dia udah kebiasa jadi penyapu.

Setelah melewati tanjakan 1 jalannya dah lumayan landai. Vegetasinya ganti dari semak-semak ke hutan tertutup. Jalanannya juga dihiasi bunga putih kecil di kanan kiri, mirip pilem-pilem india. Dan tak lupa "saudara jauh" kita ikut dalam perjalanan ini, ada juga berbagai macam burung yang gue g tau namane (aku kan ga ikut club birdwatching). Disini kita juga bertemu penduduk lokal yang mancari bunga hutan. Mereka kuat2!!, udah umur 50-60 an tapi masih kuat bawa barang naik turun gunung argopuro. Ada satu kelompok yang sempat kami akrab, mereka 1 keluarga. Kita bertemu di tempat yang kata mereka dulu dewi Rengganis pernah istirahat. Menurut kepercayaan lokal siapa aja yang lewat situ wajib kasih rokok atau makanan manis supaya diberi keselamatan dalam perjalanan. Dari mereka kita juga tau rute ke cikasur, jalan langsung ke Puncak Rengganis dan perkiraan waktunya. Terimakasih ya pak.

Waktu udah nunjukin jam 12.05, kamipun berpisah dengan rombongan Pak X (hehe, lupa tanya namane). Jalannya mulai turun dan untuk pertama kalinya dalam hidupku aku ngeliat savana!!!!! Keren adalah kata pertama yang terlintas, sungguh Allah SWT emang hebat, bisa nyiptain view kaya gini. Alun2 kecil, begitu mereka menyebutnya,sungguh mempesona mata. Ditengah savana ada pohon besar tempat berteduh dikelilingi rerumputan dimana-mana. Sedangkan batas tepinya berupa pepohonan yang memagari savana. Keluar dari savana tanjakan curam ke dua udah terlihat. Ga' separah yang pertama tapi yang ini lebih panjang. Kami bisa ngelewatinya dalam waktu 40 menit tapi langsung terkapar smua,wkwkww. Istirahat, makan siang dan berangkat lagi.

Perjalanan berikutnya udah lumayan landai dan kali ini viewnya berbagai macam jenis burung, monyet hitam dan orange. Keluar hutan dan bersiaplah mengucap subhanallah!!!!!!!! Sebuah jalan puanjaaang ditengah2 savana dengan pohon edelweis 3-4 meter sebagai pagar di kanan kiri savana. Kita serasa ada di surga aj. Tapi jangan takjub dulu masih ada yang lebih hebat lagi menanti didepan. Keluar savana panjang, kami masuk savana ungu( begitu kami menamainya). Di savana ini banyak banget bunga berwarna unggu sebagai ganti pohon edelweis. Berikutnya adalah savana lebar (jam 14.50). savana ini g sepanjang savana pertama tapi lebar nya, Allahuakbar!!!!! Ada yang tau istilah pilot BVR (Beyond Visual Range). Edelweisnya juga banyak banget, kita istirahat bentar disini. Keluar dari savana kami masuk hutan dan bertemu dengan segerombol ayam hutan. Jumlahnya lebih dari 6 mereka ada di kanan kiri kami dan tidak terlihat takut pada manusia(bukti bahwa Ekosistem disini masih terjaga dengan baik).

Jam 15.15 kami tiba di Cikasur. Cikasur berupa kombinasi savana puanjaaang dan savana luebaaar, ditengah-tengahnya ada sebuah sungai yang ditumbuhi selada air. Ada bangunan bekas peninggalan belanda di dekat sungai. Menurut sejarah, Belanda pernah akan membangun lapangan terbang disini tapi g tau kenapa dibatalkan.

Setiba disini kami berempat istirahat dulu menikmati view yang telah Allah SWT ciptakan. Terimakah Tuhan!!!! Selanjutnya aku n Fajri survey lokasi sekaligus nyari jalan ke Cisentor sedangkan Ma'ut n Noko bikin camp. Di sela-sela nyari jalur kami ketemu dengan merak. Jaraknya sekitar 800m, dengan mengendap-endap kami mendekatinya. Kurang dari 200m kamera aku siapkan dan kita mulai merangkak. Ketika kamera dah siap, eh meraknya kabur. Ilang deh kesempatan membidik meraknya, tapi ga' papa setidaknya kami pernah melihat merak terbang.

Kembali ke Camp kami nyari kayu bakar buat api unggun. Acara selanjutnya bikin makan malem. Menu hari ini mie, sarden, telor asin, sambel pecel. Waktu itu udah jam 5 lebih ketika tim Lampung nyampek sini, sebagai tetangga yang baik kami kasih hadiah segelas kopi susu energen. Aku lupa jam berapa kita makan malem, pokoke dah gelap. Makan malem kami diterangi nyala api unggun dengan segelas susu anget berpermadanikan rumput ilalang dengan hamparan bintang dilangit. Mantab!!!!
Jam 21.00 kita tidur

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar